Saturday, 24 October 2015

Ilalang, Pendukung Food Photography

Belajar food photography tak hanya sekedar belajar teknik dasar memotret. Tapi juga sedikit-sedikit mesti ngerti food styling. Nah, bagiku yang pemula ini. Food styling  justru lebih berat tantangannya. Meskipun berat bukan berarti harus nyerah kan?

Kendala pertama adalah minimnya koleksi properti yang saya miliki. Maklum saja. Saya tidak gemar mengoleksi barang-barang dapur. Yang saya beli yang penting-penting saja dan yang biasa saya gunakan sehari-hari. Sisanya, hibah dari orang tua, ada juga kado pernikahan. Barulah akhir-akhir ini saja saya membeli sedikit properti dapur ketika ada proyek mengerjakan buku kuliner.

Minim properti bukan berarti mati gaya. Disiasati dengan konsep foto minimalis. Yang ditonjolkan POI atau obyek utamanya saja. Lagian, nih. Kendala kedua, saya belum ahli mengomposisikan pernak-pernik tadi dengan baik.

Kembali ke konsep foto minimalis. Saya sering memanfaatkan barang apa saja yang ada di sekitar rumah sebagai pendukung. Yang paling sering adalah daun-daunan dan rerumputan. Alasannya sederhana, benda-benda itu yang mudah saya jumpai. Seperti contoh pada foto sorbet mangga. Saya gunakan ilalang sebagai pendukung. Kebetulan di sepanjang jalan menuju sekolah anak saya yang bungsu, banyak sekali  ilalang dan berbagai rerumputan cantik. Sayang jika dibiarkan begitu saja.





Termasuk juga barang langka di tempat saya: daun mint. Di pasar tradisional hampir tidak bisa dijumpai. Mau ke hipermarket, males ah. Saya juga bukan golongan ibu-ibu yang hobi shopping. Ke pasar saja saya hampir tidak pernah. Kalo butuh apa-apa yang ada hubungannya dengan pasar, tinggal nitip ke tukang jualan sayur langganan. Lagian saya juga nggak pinter nawar ^_^

Kalo butuh garnis daun mint, cery, atau strawberry, bisa dipastikan saya grogi duluan. Untuk daun mint, diakali saja pake daun-daunan yang rada-rada mirip. Meskipun tidak persis hehe ...Pake rumput saja daripada dibiarkan kosong tanpa garnis. Tentunya rumputnya sudah dicuci bersih lho sebelum dipake. Hasilnya? Tak terlalu buruk lah (pede mode on).




Pesan sponsor: tetaplah kreatif dalam keterbatasan. Edisi menyemangati diri sendiri.

No comments:

Post a Comment