Friday, 30 October 2015

Bakso Ekonomis

Ibu-ibu awalnya menjerit karena harga daging meroket. Eh, lama-lama kebal juga ya. Terima kasih wahai penguasa, Anda berhasil membuat kami hidup hemat. Bahkan super irit. Sayangnya, hidup hemat pun juga diterapkan tebang pilih. Si miskin harus mengencangkan ikat pinggang, sementara mereka yang terhormat itu masih meminta anggaran lebih untuk plesir, shopping, fasilitas mobil mewah, dan sederet kemewahan lainnya.

Ah, sudahlah. Rezim kapitalis mah, memang begini. Kalo mau berubah, ya tidak bisa terus mempertahankan sistem kapitalis. Terus? Ya, ke mana lagi kalo tidak kembali pada sistem buatan Allah. Khilafah ala min hajji nubuwwah. Sistem yang dibangun Rasulullah atas pilar ketakwaan. Standar aturan dikembalikan pada syariat Allah. Mengurus rakyat pun harus sesuai dengan aturan Dzat Pemilik Kehidupan ini. Bukan berdasarkan kepentingan individu, kelompok, atau golongan. Nah, kalo semua mau seperti ini, dijamin berkah, deh. Berkah Allah turun dari langit dan bumi. Kalo tidak mau, ya nikmati terus selamanya. Kondisi ekonomi yang makin sulit, maksiat merajalela di mana-mana.

Ini sebenarnya bingung ngakalin bagaimana bisa menikmati bakso di saat harga daging masih tinggi. Lagi-lagi terima kasih duhai penguasa. Anda berhasil membuat saya sangat kreatif  hingga bisa membuat ide bakso ekonomis ini. Semoga amal Anda akan dicatat istimewa di sisi-Nya. Amin.

Seperti apa sih bakso ekonomis itu? Jangan-jangan ful boraks, pake daging celeng pula? Hohoho ... tidaklah! Saya belum gelap mata. Insya Allah masih setia mencari bahan-bahan yang halal berikut ini.

Bahan:
1 ons daging sapi
5 sdm tepung sagu
5 sdm tepung kanji
15 sdm tepung terigu
100 ml air mendidih
2 buah ice cube (es batu)
Gula
Garam
Merica bubuk
1 siung bawang putih
1 sdm minyak goreng
1 panci air untuk merebus

Kuah:
1500 ml air
Tulang sapi/ayam (opsional)
Bawang merah
Bawang putih
Gula
Garam
Merica
Tomat, potong-potong
2 sdm minyak goreng untuk menumis

Sayuran:
Sawi, potong-potong
Seledri, rajang tipis-tipis

Pelengkap:
Bawang merah goreng
Bihun rebus
Saos tomat
Sambal
Tahu rebus


Cara membuat:
  1. Cincang daging sapi. Blender bersama es batu dan bawang putih hingga halus.
  2. Campur tepung sagu, kanji, garam, gula, merica bubuk, minyak goreng. Aduk rata. Tuangkan air mendidih sedikit demi sedikit hingga membentuk adonan seperti pasta.
  3. Tambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit hingga membentuk adonan yang lengket. Jika air kurang bisa ditambahkan sesendok demi sesendok. 
  4. Didihkan air untuk merebus.
  5. Siapkan adonan bakso. Genggam adonan lalu tekan hingga adonan keluar di sela ibu jari dan jari telunjuk. Sendoki adonan dengan sendok yang telah dipanaskan air mendidih. Masukkan ke dalam air rebuskan. Lakukan langkah serupa untuk sisa adonan.
  6. Bakso yang telah matang akan mengapung. Segera angkat dan tiriskan.
  7. Siapkan kuah. Haluskan bawang merah, bawang putih, merica, gula, garam. Tumis hingga harum. Tambahkan air dan tulang sapi/ayam. Rebus hingga mendidih. Masukkan tomat dan sawi. Jika tidak punya tulang sapi/ayam tidak masalah. Cemplungin saja tomat yang agak banyak. Ini bisa mengeluarkan zat yang rasanya sedap menyerupai kaldu.
  8. Matikan api. Angkat.
  9. Siapkan mangkuk. Isi dengan bakso, tahu , bihun, sawi. Siram dengan kuah. Taburi dengan bawang goreng dan irisan daun seledri. Sajikan bersama sambal dan saos tomat. 




Tekstur bakso ini lembut dan sedikit kenyal. Tidak kres-kres karena tanpa pengenyal. Masih berasa daging juga. Bagaimana, tertarik mencobanya?








No comments:

Post a Comment