Siapa suka peyek? Iya, hampir semua orang. Kecuali yang ada masalah kolesterol dan asam urat ya. Harus dibatasi betul. Peyek adalah pelengkap utama nasi pecel. Bisa pula menemani nasi krawu. Atau buat cemilan juga nggak bakalan nolak kok. Saya lama ngutak-atik resep peyek ini masih juga belum ada yang sreg. Mencari pengganti air kapur sirih. Bahan yang satu ini nggak selalu ada, selain itu saya masih belum yakin betul aman untuk dikonsumsi. Sudah pernah nyoba diganti maizena, eh belum juga sreg.
Pagi ini ceritanya pengiritan akhir bulan. Semua stok di kulkas harus dihabisin biar tak mubazir dan sekali lagi hemat ☺ Duh, stok tepung yang biasanya melimpah ternyata tinggal sedikit terigu, tepung beras, dan maizena. Tepung bumbu instan yang menjadi jurus andalan ketika diuber waktu tak ada sama sekali. Okelah, harus mampu berkreasi dengan bahan apa adanya. Periksa kulkas, masih ada stok ikan teri kering dan sedikit kacang tanah. Baiklah, kita coba bikin peyek yang renyah ala-ala pake air kapur sirih seperti yang di jual di warung-warung itu. Resepnya pake coba-coba. Kapan hari pernah mengubah komposisi tepung, lha ternyata bisa mirip tepung bumbu S***** Ceritanya ngintip dulu komposisi di tepung bumbu tersebut lalu mengira-ngira komposisi setelah belajar dari sejumlah pengalaman sebelumnya.
Bahan:
1 centong tepung terigu
1/2 centong tepung beras
1/2 centong maizena
1 butir kemiri
2 siung bawang putih
Sejimpit ketumbar
1 ruas jari kunyit
1/2 ruas jari kencur
Garam
Gula
1/4 sdt garam (dikira-kira)
Sejimpit gula pasir
Daun jeruk purut diiris tipis
Santan encer
Kacang tanah
Cara membuat:
1. Belah kacang tanah, rendam sebentar dalam air. Cuci bersih dan tiriskan.
2. Haluskan bawang putih, ketumbar, kunyit, kemiri, kencur, gula garam.
3. Siapkan wadah. Masukkan campuran tepung, kacang tanah, bumbu halus. Aduk rata.
4. Tuangkan sedikit demi sedikit santan encer. Cek kekentalan. Kekentalan harus pas, tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental. Tambahkan irisan daun jeruk purut. Aduk rata.
5. Panaskan minyak goreng. Setelah cukup panas, tuangkan satu sendok adonan peyek ke tepi wajan secara tipis. Lalu siram-siram dengan minyak panas dengan bantuan spatula sampai adonan tidak menempel di tepian wajan dan mengapung di atas minyak. Goreng hingga kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Koreksi rasa dan kerenyahan. Bila hasil peyek masih tebal dan alot, tambahkan sedikit demi sedikit santan encer. Goreng kembali. Bila sudah pas, lanjutkan terhadap sisa adonan. Cara ini memang agak tricky.
6. Angkat dan tiriskan.
Tips untuk menghasilkan kerenyahan peyek adalah komposisi campuran tepung yang harus pas, kekentalan yang pas, menggoreng dengan minyak banyak sehingga peyek terendam semua dalam minyak dan minyak harus cukup panas ketika menuangkan adonan. Di sini perlu uji coba dan koreksi. Bila sudah pas, bisa dilanjutkan pada sisa adonan.
Hasilnya? Cukup puas. Tak lagi galau meski tanpa air kapur. Oh, ya edisi foto kali ini memanfaatkan garasi yang masih berantakan dengan material bangunan. Daripada tiap hari dibikin bete karena pembangunan tingkat di atas garasi tersebut belum juga kelar, eh ternyata dimanfaatin untuk spot baru juga lumayan lho!
No comments:
Post a Comment