Thursday, 31 August 2017

Mie Ijo Porsi Mungil



Suatu hari pernah lihat acara di TV. Mie instan dijual dalam porsi kecil. Dalam sekali saji dihidangkan dalam beberapa mangkuk imut dengan toping yang bervariasi. Menarik, bikin penasaran untuk mencoba dan pastinya membeli. Sayangnya saya lupa namanya. Yang jelas adanya di Jakarta dan baru beberapa bulan ini dibuka langsung laris manis. Porsi makanan yang bite size memang endess dimakan, ya. Langsung hap gitu. Jadi dalam porsi kecil layaknya dibikin snack. Cocok juga buat yang diet. Satu porsi bisa dibagi untuk sekitar lima orang kalo nggak salah. Masing-masing mangkuk seukuran mangkuk dalam foto saya. Imut, kan? Nah, sekali-kali saya bikin mie trus dihidangkan dalam porsi yang imut begitu ternyata asyik juga.

Berhubung anak-anak penggemar mie, terpikir oleh saya untuk bikin versi mie yang tidak seperti biasanya. Mie ijo. Dan bisa ditebak, selera anak-anak tidak akan seheboh bikin mie yang biasa. Warna ijo yang berasal dari sawi sudah membuat mereka kurang tertarik. Secara mereka memang bukan penggemar sawi. Hanya kakak nomor satu yang masih klik untuk menikmati. No matter, bikin mie kali ini memang edisi untuk saya hehehe ...




Kepikiran bikin mie soalnya mumpung lagi ada stok sisa bikin bakso ayam udang kemarin. Masih ada sedikit di freezer. Kebayang saat dimix sama mie pasti lezzattos kan? Yup ditambah sawi pakcoy favorit saya. Endess wes pokoke.

Bahan mie:
250 gram terigu protein tinggi, lebihkan untuk taburan
1 sdm tapioka
1 butir telur
50 ml jus sawi

Bumbu:
4 siung bawang putih digeprek
1/2 ruas jahe
Gula
Garam
Merica bubuk

Pelengkap:
Bawang merah goreng
Udang
Sawi
Saos
Bakso


Cara membuat:
1. Campur semua bahan. Uleni sampai adonan mudah dipulung (tidak terlalu lembek). Istirahatkan adonan selama 15 menit sambil tutup adonan dengan serbet lembab.
2. Siapkan gilingan mie. Giling beberapa kali sampai diperoleh permukaan yang licin, kenyal, dan halus. Setiap kali menggiling jangan lupa untuk menaburi lembaran adonan dengan terigu. Ini tips untuk mendapatkan lembaran adonan yang kenyal dan mulus. 
3. Potong-potong mie. Bila tidak segera diolah, bagi mie menjadi beberapa bagian kecil. Masing-masing bagian taburi dengan terigu lalu masukkan dalam wadah kedap udara. Simpan dalam freezer.
4. Untuk mengolahnya, rebus air tambahkan 1 sdm minyak goreng. Masukkan mie. Aduk sebentar. Matikan api. Diamkan sekitar 2 menit. Angkat dan tiriskan.
5. Tumis bawang putih hingga harum. Tambahkan air sekitar 2 liter untuk kuah. Tambah jahe. Rebus hingga mendidih. Masukkan sawi, gula, garam, merica bubuk. Tes rasa. Bila sudah pas segera siapkan mie di dalam mangkuk dan bahan pelengkap. Siram dengan kuah. 
6. Mie siap dinikmati selagi hangat.




Ini dia penampakannya mie ijonya. Cantik kan warna alami ijonya? Yang tidak suka sawi nggak perlu khawatir bau sawinya ya. Sama sekali mie ini tidak berbau sawi. Nikmat lah. Monggo dimasukkan list menu weekend ato bekal anak-anak. Cocoklah.




Tuesday, 15 August 2017

Tangzhong Sweet Bread, Roti Manis Super Lembut



Entah mengapa, bagi saya, roti itu paling seksi kalo dipotret. Makin seksi kalo terlihat serat lembutnya. Mungkin sekitar empat tahun lalu, saya penasaran bagaimana bisa bikin roti sendiri. Sempat hampir menyerah karena bikin roti itu penuh perjuangan saat menguleni. Melirik mixer Philips di rumah, bukan mixer Heavy Duty. Pernah pengin nabung biar bisa beli mixer heavy duty sekelas Bosh atau si cantik Kitchen Aid. Apa daya, dayanya listrik di rumah memang hanya 900. Padahal daya minim untuk Bosh saja sekitar 600-an. In fact, tabungan pun belum juga nyampe untuk membeli si Heavy Duty tersebut. Skip dulu keinginan itu.




Di grup NCC, saya sering kepoin member yang up load roti cantik nan seksi. Roti berserat lembut dengan warna golden brown yang menawan. Mupeng banget. Ciut nyali bila kepentok si mixer Heavy Duty dengan harga yang tak ramah bagi kantong dan listrik di rumah saya. Ah, lupakan si Heavy Duty. Lupakan roti seksi itu. Ah, give up dong? No, big no! Pantang menyerah bagi saya. Saya nguprek ke sana, ke mari. Nyari tuto di Youtube, googling teknik bikin roti dengan mixer LG (baca: lengan seksi). Ya, balik lagi. Saya harus belajar teknik nguleni yang benar. Bagaimana mengenali adonan kalis elastis itu dan tentu saja teknik menguleni dengan tangan. Sempat takjub saat melihat demo chef Chinese yang bikin mie pake tangan. Luar biasa. Pastinya lebih sulit bikin mie daripada roti dengan teknik menguleni secara manual.

Akhirnya, saya uji coba sejumlah teknik dan resep. At least, yang paling oke yang pernah saya coba adalah killer bread si Victoria sama teknik tangzhong. Konsekuensinya, saya harus latihan menguleni manual. Hitung-hitung menguatkan otot lengan, membakar lemak dan kalori di badan. Menguleni adonan roti itu cukup menguras energi. Apalagi membutuhkan waktu minimal 20 menit. Lumayan kan?

Teknik yang sering saya praktiikan untuk menguleni roti adalah gerakan seperti orang mencuci, saya selingi dengan membanting sambil melipat adonan.  Terkadang juga saya pukul-pukul pake rolling pin bila pegal menguleni. Semoga kebayang hehe... Bisa googling dengan keywords: knead dough. Belum bisa memvideokan. Belum punya asisten. Belum punya peralatan yang memadai juga. 




Lama-lama, saya bisa klik dengan aktivitas menguleni. Makin semangat saat ingat anak-anak butuh roti yang sehat dan aman dikonsumsi. Saat mereka request dibikinkan roti, kadang agak malas juga ingat betapa capeknya habis menguleni. Namun saat ingat betapa seksinya roti saat keluar dari oven dan siap dipotret, saya pun sukar untuk menolak terlalu lama. Cobalah si tangzhong sweet bread. Roti manis super lembut tanpa tambahan bahan pelembut.

Bahan:
1 sdm ragi instan
20 gram gula pasir
50 ml susu cair hangat kuku
270 gram terigu protein tinggi
50 gram gula pasir
1/2 sdt garam
30 ml susu cair hangat kuku
1 butir telur
30 gram butter

Tangzhong:
30 gram terigu protein tinggi
120 ml air

Cara membuat:
1. Siapkan tangzhong. Larutkan terigu dalam air. Panaskan dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga mengental seperti bubur halus. Matikan api. Dinginkan. Simpan di lemari es kurang lebih satu jam. Tangzhong ini sebagai biang ya.
2. Larutkan ragi dengan 20 gram gula pasir + 50 ml susu cair hangat kuku. Diamkan sekitar 5 menit hingga berbuih, pertanda ragi aktif. Bila tidak ada buih, ganti dengan ragi yang baru. 
3. Siapkan dalam baskom: terigu, sisa gula pasir, garam, telur, tangzhong, butter. Aduk rata. Tambahkan susu cair sedikit demi sedikit. Akan diperoleh adonan yang lengket. Pindahkan adonan di atas meja kerja yang telah ditaburi terigu tipis-tipis. Uleni sambil sesekali taburi meja kerja dengan terigu. Uleni sampai adonan kalis elastis. Cirinya, adonan tidak menempel di tangan maupun baskom. Bila adonan ditarik tidak akan mudah sobek dan membentuk selaput tipis.
4. Bulatkan adonan. Taruh dalam wadah yang telah dipoles minyak goreng. Balur permukaan adonan dengan minyak goreng. Tipis-tipis saja. Tutup dengan serbet lembab untuk menjaga kelembaban adonan. Istirahatkan hingga volumenya dua kali lipat. Agar cepat mengembang, bisa taruh di atas magic com atau di dalam oven tertutup yang di dalamnya dikasih air panas dalam wadah (oven dalam keadaan off ya). 
5. Kempeskan adonan. Bagi menjadi empat bulatan. Pipihkan lalu gulung. Taruh berjajar di dalam loyang loaf yang telah disemir butter. Istirahatkan hingga volumenya dua kali lipat.
6. Panaskan oven. Tangzhong sweet bread siap dipanggang. Karena rotinya nanti tinggi, otomatis membutuhkan waktu pemanggangan yang lebih lama daripada sweet bun maupun pizza. Untuk roti biasanya oven tangkring saya membutuhkan waktu sekitar 15 menit dengan api kompor sedang cenderung besar. Untuk tangzhong sweet bread ini membutuhkan waktu sekitar 30 menit. 
7. Setelah matang, angkat dari oven. Taruh di atas cooling rack dan segera poles permukaan roti dengan butter. Roti terlihat kinclong dan terjaga kelembabannya.




Adegan motret roti ini gupuh-gupuh. Buru-buru banget. Nggak konsen. Itu The Krucils sudah nungguin, nggak sabar pengin segera menyobek-nyobek si roti manis super lembut ini. Bolak-balik nyamperin. Wajar sih, lihat serat rotinya yang terlihat lembut banget bikin siapa saja nggak nahan. Dinikmati langsung juga sudah oke. Manisnya terasa. Mau dioles pake buttercream, atau butter/margarin plus meses juga oke. Oles selai nikmat pisan. 

Nah, kalo penasaran pengin mencoba sendiri dan belum punya mixer Heavy Duty, bersiap latihan olahraga lengan dulu ya biar bisa menghasilkan adonan yang kalis elastis. Chef bilang, kuncinya adalah saat menguleni. Dan perlu dicatet ya, hasil menguleni tangan dengan mixer beda. Dijamin serat lebih halus dan seksi bila pake mixer Heavy Duty. Punya saya ini sudah pake kekuatan maksimal lengan. Hampir satu jam menguleninya bro hahaha ...





Monday, 14 August 2017

Thumbprint Cookies Selai Nanas


Maunya bikin cookies yang cepet, nggak pake repot mencetaknya. Idenya sederhana. Ya, saya paling males urusan cetak mencetak cookies. Nggak telaten dan menghabiskan waktu hehe ... Alhasil, satu set cetakan cookies di rumah pun nganggur. Nggak pernah dipake. 

Berhubung stok selai nanas yang bikin beberapa hari masih aman di kulkas, anak-anak patuh tidak ada yang mencolak-coleknya, bisalah dimanfaatkan untuk isian thumbprint cookies. Nggak lagi bikin nastar karena repot mencetaknya, apa lagi  nastar gulung yang memang cukup menyita waktu dan tenaga. Ngintip stok kelapa kering juga masih ada. Bisa dicombine nantinya biar cookiesnya wangi.



Bahan:
300 gram terigu protein rendah
225 gram butter
60 gram gula kastor
1 butir telur ukuran besar (bisa pake 2 butir telur ukuran kecil ke sedang)
30 gram kelapa kering
1/4 sdt vanili bubuk
1 sdm maizena
1/2 cup selai nanas

Cara membuat:
1. Sangrai kelapa kering, sebaiknya setelah disangrai diblender dulu sebelum dicampur adonan. Bila tanpa diblender, cookies terasa kasar. Pastikan kelapa kering sudah sesuai suhu ruangan saat digunakan. 
2. Kocok gula dan butter hingga creamy. Masukkan telur dan vanili, kocok rata. Tambahkan terigu dan maizena yang telah diayak secara bertahap sambil aduk dengan sendok kayu. 
3. Masukkan kelapa kering, aduk rata.
4. Cetak bentuk kelereng, lubangi tengah dengan jari kelingking. Isi dengan selai nanas.Gunakan spuit untuk menyemprotkan selai di atas thumprint cookies.
5. Panaskan oven terlebih dulu, panggang cookies yang telah di tata di atas loyang yang telah disemir butter. Panggang hingga pinggiran cookies mulai mengering. Segera angkat dan dinginkan  di atas cooling rack.



Jangan tanya bentuk cookiesnya ya. Retak-retak di sana sini. Si kecil yang maksa bantuin. Bikin bulatan dan lubangin tengahnya. Dia suka. Versi bulatannya pun dia nggak nurut, suka-suka dia saja. Berhubung oven sudah nyala dan cookies harus segera diisi selai nanas dan segera masuk oven, ya wes apa adanya bentuknya. Yang penting rasanya anak-anak suka. Dan bikin cookies itu saya merasa rugi waktu. Satu toples ukuran kurang lebih setengah kilo nggak sangggup bertahan hingga esuk hari. Esuk harinya, thumprint cookies sudah bersih tak bersisa. Bila tiap hari diturutin ngadon cookies atau roti, sebulan saya bisa nyetok dua karung terigu kali ya haha ...satu karung untuk protein tinggi, sekarung lagi untuk protein rendah. Bila butuh yang protein sedang singga mix saja keduanya.






Saturday, 12 August 2017

Cilok Bumbu Kacang Ala Saya



Konon, cilok singkatan dari aci dicolok. Jajanan khas Jawa Barat. Terbuat dari aci atau kanji (tapioka). Dicolok pake tusuk sate waktu menghidangkannya. Ahai, kalo saya mah nggak wajib pake tusuk sate. Apa saja yang bisa buat nyolok hehehe ... Tusuk sate oke, garpu boleh, tusuk bakso juga no problemo. Yang penting seru, asyik, dan nikmatnya nggak mbosenin.

Alkisah, jumat adalah hari libur The Krucils. Oh, ternyata mereka sudah janjian sama teman-temannya di rumah. Mau ngerjakan prakarya untuk menghias ruang kelas. Padahal badan lagi nggreges, gusi cenat-cenut. Nggak ada stok cemilan mateng di rumah. Cucian masih mangkrak di mesin cuci. Kepinginnya bikin ini itu mumpung libur, tapi kok ya badan nggak fit. Akhirnya istirahat dulu, sementara The Krucils sama-sama teman-temannya asyik bikin prakarya dan sukses bikin ruangan amburadul penuh kertas. Yo wes benlah, yang penting sudah dikasih rule play, selesai pekerjaannya harus beres-beres. 

Menjelang orang-orang berangkat shalat Jumat, alhamdulillah sudah sedikit baikan. Nerusian menyelesaikan cucian sambil kepikiran bikin cilok. Kan cepet dan gampang bikinnya. Mumpung juga ada stok mie homemade di freezer dan ayam. Bisa dibuat kaldu dan bakso buat campuran mie kuah. Ada juga sedikit kacang tanah di kulkas. Sayang kalo tidak dimanfaatkan. Tidak ada saus tomat, nggak masalah. Memang selama ini nggak pernah nyetok saus tomat. 

Bahan cilok:
250 gram terigu, saya pake protein rendah biar nggak terlalu kenyil-kenyil banget
150 gram kanji (tapioka)
300 ml kaldu ayam
Garam

Cara membuat cilok:
1. Rebus ayam, ambil kaldunya sekitar 300 ml.
2. Siapkan tepung dan garam, aduk rata. Segera tuang kaldu dalam kondisi masih panas, sedikit demi sedikit. Uleni dengan sendok kayu. Hentikan penambahan kaldu bila adonan mulai bisa dipulung dan tidak terlalu lengket di tangan. Bila terlalu kebanyakan kaldu nanti ciloknya sangat lembek,  bila kurang akan alot ya. Jadi disesuaikan dengan kadar tepung masing-masing. Lanjutkan menguleni dengan tangan sampai adonan tercampur dengan rata.
3. Didihkan air, beri sedikit minyak goreng agar cilok tidak saling menempel satu sama lainnya. 
4. Bulat-bulatkan adonan dengan menggunakan kedua telapak tangan. Sesekali, celupkan kedua telapak tangan ke dalam air untuk memudahkan membuat bulatan yang bagus dan mulus. 
5. Rebus cilok sambil sesekali diaduk. Cilok yang mengapung pertanda sudah matang. Segera angkat dan tiriskan.

Bahan saus:
1 genggam kacang tanah
2 sdm gula merah
1 sdm gula pasir
1 sdm air jeruk nipis
2 buah cabe rawit
1 buah cabe merah besar
Sejimpit garam
Air matang secukupnya
1 sdm kecap manis

Cara membuat saus:
1. Goreng kacang tanah hingga matang. 
2. Siapkan blender. Masukkan kacang tanah goreng, gula, garam, cabe, air jeruk nipis, air matang. Blender hingga saus halus dan kental. 
3. Tambahkan kecap, aduk rata. 





Nah, cilok siap disiram saus kacang. Disajikan selagi hangat sangat nikmat ya. Satu mangkok cilok disajikan sambil menunggu saus siap, The Krucils sama teman-temannya sudah tidak sabar. Begitu saus jadi, berebutanlah mereka berenam makan cilok. Nggak sampe lima menit, minta tambah lagi hehehe ... Sambil meniriskan sisa cilok yang masih proses direbus, kloter kedua disiapkan. Amblas juga. Tinggal menyisakan sedikit untuk kloter ketiga, hehe dipotret. Tinggal sedikit dan sisa-sisa saus saja. Motretnya juga buru-buru  karena sudah hampir jam lima sore. 




Yang terakhir ini jatah saya. Resep cilok kali ini sangat cocok bagi lidah saya dan anak-anak. Empuk, tidak alot, ada kenyil-kenyilnya. Pas banget pokoknya. 




Friday, 11 August 2017

Selai Nanas untuk Kue Kering




Selai nanas masuk dalam list selai favorit. Aroma nanasnya yang harum. Selai ini banyak jodohnya. Selain untuk nastar dan aneka kue kering lainnya, cocok pula untuk olesan roti. Anak-anak saya langsung dicolekin saja juga oke. Apalagi selai nanasnya homemade. Wuih ... terasa benar nanasnya. Teksturnya lebih padat, tidak encer. Tanpa emulsi ataupun pengental dan penstabil keasaman. Pure gitu!

Kali ini bikin selai nanas untuk kue kering. Mau bikin nastar kok ya masih agak bosan. Ganti deh varian lainnya. Ada ide thumprint dikasih selai nanas trus dipadu kelapa kering. Kebayangkan wangi nanas sama kelapa keringnya? Hhmmm... siapin dulu deh selai nanasnya. Next tinggal mengeksekusi kue keringnya. 

Bahan:
2 buah nanas ukuran besar
100 gram gula pasir
2 ruas kayu manis, masing-masing kurang lebih 4 cm
1/4 sdt garam, lebihkan untuk membalur nanas

Cara membuat:
1. Kupas bersih nanas, hilangkan matanya. Baluri permukaan nanas dengan garam sambil sedikit meremasnya. Diamkan kurang lebih lima menit. Cuci bersih. Potong menjadi beberapa bagian.
2. Siapkan blender dan sedikit air. Proses nanas hingga menjadi jus. Bila menggunakan juicer tidak perlu menambahkan air. 
3. Masukkan jus nanas, gula pasir, kayu manis, garam dalam panci. Rebus sambil sesekali diaduk-aduk. Gunakan api sedang. Bila nanas mulai mengental dan meletup-letup, kecilkan api sambil terus diaduk-aduk sampai kadar air habis. Pastikan gunakan api kecil agar selai tidak gosong atau menjadi karamel. 
4. Angkat dan dinginkan. Masukkan dalam toples.




Wanginya menyebar kemana-mana, lho! Paduan wangi nanas dan kayu manisnya betul-betul wangi banget. Selai nanas untuk kue kering ini teksturnya padatnya. Tidak encer seperti selai kemasan yang dijual di minimarket. Jadi cocok banget untuk isian kue kering maupun nastar. Tidak bakalan mbeleber ke mana-mana. Tertarik mencoba? Harus cukup sabarnya. Kurang lebih membutuhkan waktu satu jam untuk bikinnya. Tapi jangan khawatir. Lelah dan capeknya sepadan kok dengan hasilnya. Puas pol! O, ya. Saya bikin selai ini juga sambil disambi masak, nyiapan makan malam. Tapi hati-hati kalo sudah rebusan nanas mulai mengental dan meletup-letup. Harus terus dipantau, diaduk-aduk terus dan pake api kecil ya biar nggak gosong dan jadi karamel hehe ...Nangis deh nantinya.



Tuesday, 8 August 2017

Chewy Cookies Tanpa Brown Sugar





Kerjaan saya sekarang lebih banyak ngedit naskah daripada nulis buku. Up grade diri gitu ceritanya. Penulis ada waktunya untuk naik kelas menjadi editor. Biar saling melengkapi. Karena keduanya saling bersimbiosis seperti yang dijelaskan dalam pelajaran Biologi maupun IPA. Tepatnya bersimbiosis mutualisme. Hubungan yang saling menguntungkan di antara keduanya. Iya betul. Dalam hidup itu hendaknya saling menebar manfaat, bukan mafsadat. Bila tak mampu memberi manfaat, jangan sampai mengajak mafsadat alias kerusakan. Betul betul betul betul? Betul aja, ya? 

Di sela rutinitas dan kewajiban menjadi ibu yang baik (hopefully), ada kalanya rasa bosan, lelah, capek melanda. Ini kode ya untuk segera time out. Yup, harus segera me time agar semua terkendali dengan baik. Bila tidak, bawaannya bisa uring-uringan terus. Semua yang tampak jadi serba salah aja. Me time saya nggak mahal, nggak perlu jauh. Saya setting rumah pun bisa jadi tempat untuk me time. Alhamdulillah saya bisa foodphotography dan baking. Dua passion yang awalnya bisa karena terpaksa. Ya. Terpaksa belajar baking karena anak-anak doyan cookies dan roti. Terpaksa belajar foodphotography karena menjaga orisinalitas tulisan dan foto yang waktu itu saya banyak menulis naskah kesehatan.  Nah, dua passion saya tersebut yang saya manfaatkan untuk me time. Sekali dayung, dua hal terlampaui. Begitu baking, bisa motret untuk ngisi blog.  Habis foto-foto ya tentunya segera dilahap makanannya hehehe ...




Ngomongin cookies, sudah banyak varian resep yang saya coba. Mulai yang lumer ala nastar sampai yang chruncy. Kali ini mau memadukan keduanya. Chruncy outside, chewy inside. Apa bisa? Bisa lah. Lha brownies saja bisa begitu, cookies pasti bisa pula. Saatnya nguprek resep.Chewy cookies chocolate. Sengaja nambahin coklat untuk mendapatkan efek sedikit coklat (tidak dark chocolate). Sebab di sini tidak menemukan brown sugar. Biasanya resep-resep chewy cookies menggunakan brown sugar. Bila tidak ada brown sugar bisa diganti molase. Duh, dua-duanya belum saya temukan. Tak apalah, coba dimodifikasi dengan coklat bubuk. Lain kali mungkin perlu bereksperimen dengan gula merah atau pake gula palm. Mungkin bisa mirip-mirip. Berhubung stok yang ada di rumah hanya coklat bubuk, tidak nyetok gula palm dan memang males harus belanja ke toko bahan kue, sudahlah apa yang ada saja. 




Bahan:
170 gram butter
150 gram gula halus
2 butir telur
1 sdt vanili bubuk free alkohol
260 gram terigu protein rendah
1 sdm maizena
3 sdm coklat bubuk
114 gram chocochips 

Cara membuat:
1. Kocok butter dan gula halus dengan mixer kecepatan rendah sampai creamy. Tambahkan telur dan vanili. Kocok sebentar asal rata.
2. Ayak terigu, masukkan secara bertahap ke dalam adonan. Aduk dengan spatula. Tambahkan maizena dan coklat bubuk. Aduk rata dengan spatula.
3. Terakhir masukkan chocochips, aduk rata.
4. Panaskan oven.
5. Siapkan loyang yang telah disemir butter. Bisa pula loyang yang dialas kertas roti/baking paper. Sendoki adonan, tata di atas loyang. Bisa menggunakan dua buah sendok untuk mencetak adonan menjadi bulatan. Asal bulat saja, nggak perlu rapi. Nanti saat dioven, adonan akan mengembang dan turun. 
6. Oven hingga permukaan cookies mulai mengeras pinggirnya. Segera angkat, dinginkan di atas cooling rack. Jangan overbaking, nanti cookiesnya keras, alot. 
7. Cookies siap disajikan.




Seperti pada resep cookies lainnya, saya tidak menambahkan baking powder. Masih belum menemukan baking powder berlogo halal di toko kue langganan. Padahal saya sudah request, eh belum ada stok juga. Ya, diskip saja. Saya coba ganti pake maizena untuk efek krenyes-krenyes. Bila pengin cookies lebih awet dan lebih krenyes-krenyes, terigu sebelum dieksekusi disangrai dulu bersama daun pandan. Sambil terus diaduk sampai daun pandan layu. Diamkan dulu terigu yang sudah disangrai sampai betul-betul dingin, baru bisa dieksekusi agar cookies tidak bantat. Saya males nyangrai, lha bikin  setengah kilo pun dua ato tiga hari juga sudah habis. 




Kelihatan ya di foto. Dalemnya cookies. Tidak sekopong pake baking powder memang. Tapi betul lho, chewy cookisnya dapet. Garing di luar, lumer di dalam. Nggak nunggu besuk, setelah di angkat dari oven sudah langsung dicemil-cemil. Teman kakak yang nomor dua bilang juga enak. Malah sama kakak dibawain setoples kecil biar dibawa temannya pulang hehehe ... Next time perlu dicoba pake gula palm. Apakah akan lebih baik ataukah sebaliknya.




Monday, 7 August 2017

Karamel Popcorn Praktis dan Cepat Saji



Ahai... siapa yang suka popcorn? Ngacung? Banyak kan yang suka. Sama juga dengan saya dan anak-anak. Sejak kecil saya suka banget popcorn. Ringan buat ngemil, abaikan timbangan bagi yang diet karbo hehe ... Ternyata nurun juga lho ke anak-anak saya. Mereka suka popcorn. Cuma ya gitu, snack ini masuk list yang sesekali dikonsumsi. Bahkan jarang banget. Ada sejumlah alasan. Salah satunya keamanan bahan-bahan yang digunakan. Dan agak-agak khawatir dengan perasanya. Pernah saya temukan popcorn di minimarket terkenal tanpa logo halal  MUI. Jadi ya ragu juga mau membelinya. Takut tidak free alkohol untuk perasanya.



Beberapa hari lalu saat belanja, saya temukan jagung bahan popcorn. Ada logo halal MUI, alhamdulillah. Bisa dieksekusi lagi di rumah. Aslinya juga penasaran. Pernah mengeksekusi popcorn sendiri sukses, tapi saat diulang gagal karena gosong sebelum mengembang hihihi ...Entah di mana salahnya, kali ini mau dikoreksi. Kemungkinan besar apinya atau salah treatmen karena jagungnya sama anak-anak dimasukin kulkas. Jadi lembab. Nah, dua hipotesis penyebab kegagalan ini perlu dikoreksi. Dan biar nggak merugi bila gagal, saya tidak langsung mengeksekusi satu bungkus, tapi kurang lebih separuh dulu.

Karena anak-anak tanpa sepengetahuan saya langsung menaruh jagung di kulkas, maka saya angin-anginkan dulu jagungnya agar sesuai suhu ruangan. Biar cepat hilang kelembabannya, saya tuang jagung ke mangkuk kemudian saya taruh di dekat magicom. Sekitar 20-an menit. Siap deh sekarang untuk dieksekusi.

Bahan:
115 gram jagung kering untuk popcorn
5 sdm butter
4 sdm gula pasir
1/4 sdt vanili

Cara membuat:
1. Panaskan 3 sdm butter di atas teflon. Setelah meleleh, segera tuang jagung. Aduk rata. Tutup biar nanti pada waktu meletup tidak muncrat ke mana-mana. Saya gunakan api paling kecil biar tidak cepat gosong ya.
2. Sekitar lima menit kemudian, jagung mulai meletup-letup. Pertanda jagung telah mekar jadi popcorn. Biarkan hingga semua jagung meletup.
3. Menggunakan oven juga bisa, tapi saya belum pernah mencobanya.
4. Setelah semua jagung meletup, matikan api. Tuang popcorn ke dalam wadah besar.
5. Kita siapkan karamel. Panaskan teflon kembali, lelehkan sisa butter (2 sdm butter). Tambahkan gula pasir. Aduk-aduk hingga gula mencair. Gunakan api kecil ke sedang. Setelah gula  mencair, tambahkan vanili. Saya gunakan vanili bubuk free alkohol. Aduk rata. Segera tuang ke atas pop corn. Aduk rata. Pastikan karamel bercampur sempurna dengan popcorn.





Nah, karamel popcorn siap disajikan. Tak usah tampil cantik untuk plattingnya ya. Selesai dikasih karamel, langsung deh comot-comot. Si bungsu mepet terus waktu sesi pemotretan. Dua kakaknya juga nggak sabar untuk menghabiskan satu mangkuk besar popcorn. Segera menyisihkan sedikit popcorn untuk dipotret. Bila tidak, alamat bakal habis tak tersisa.

Ini dia yang suka mepet terus kalo saya lagi motret makanan di rumah. Jadi asisten sekaligus yang bagian menghabiskan hehehe ... Malah pengin dia sendiri yang motret. Dikasih kamera hp, eh tidak mau. Ya sudah suruh pegang kamera DSLR, pura-pura aja motretnya ya dik. Tunggu nanti kalo sudah bisa megang kamera dengan kokoh dan nggak suka njatuh-njatuhkan barang, boleh kok ...



Dan memang betul, sekali saji, satu mangkok besar seukuran baskom kecil ternyata langsung habis. Sayanya bagian icip-icip. Ingat karbo, ingat timbangan hehehe ... Mau snack cepat saji yang aman? Coba deh bikin sendiri resep karamel popcron praktis ini.