Friday, 12 August 2016

Inspirasi Gamis Anak

Anak-anak sudah pinter nyari model gamis sendiri. Mereka googling minta dibikinkan gamis. Edisi hari raya Idul Fitri kemarin. Saya yang harus mikir desain dan mengadopsi ide-ide yang bergentayangan tersebut. Yang ada di pikiran adalah brokat, lace, dan kain utama. Setelah survei beberapa saat di toko olshop langganan dan tentunya konsultasi dengannya CS-nya yang baik hati :D , pilihan jatuh pada satin maxmara. Glowing, lebih tebal daripada satin biasa, jatuh, dan nggak mudah kusut. Saya suka. Tapi buat anak-anak saja. Saya mah nggak bakalan pede makainya. Terlihat glamour.

Proses menjahitnya penuh perjuangan. Nggak sempat mendokumentasikan karena padatnya jadwal pada bulan puasa. Baru ingat dan sempat menuliskannya ya sekarang ini. Proses desain, pola, menjahit dikerjakan sendiri. Untuk tiga anak dalam sebulan itu sesuatu bagi saya. Mengerjakannya pun dicicil-cicil. Proses menjahitnya juga mencuri-curi waktu. Sebab target lain tak boleh kalah, khatam minimal 30 juz mbarengi anak-anak dan sederet kewajiban lainnya.

Alhamdulillah akhirnya jadi juga beberapa hari mepet sebelum hari raya. Lelahnya terbayar sudah karena anak-anak suka. Dan inilah kali pertama saya membuat sendiri baju hari raya anak-anak. Hitung-hitung sebagai hadiah atas kesungguhan mereka selama Ramadhan. Dan pastinya memangkas budget pula hehehe ...

Eh, ide ini bisa dikembangkan untuk gamis syar'i pengantin :)


Bekal 3 in 1

Sering bingung memilihkan menu bekal anak-anak ke sekolah? Saya sering. Anak-anak bosenan. Jadi sering mikir, sesuatu yang praktis, halal, menyehatkan, dan mengenyangkan. Agar mereka nggak sering-sering jajan di luar. Kendalanya apalagi kalo bukan keterbatasan waktu. Alasan inilah yang mencetuskan ide mengolah satu resep menjadi tiga varian makanan yang berbeda. Tibalah pilihan pada resep dasar roti ala-ala saya. Dioven bisa jadi roti atau pizza. Digoreng jadi donat. Sebenarnya bisa satu lagi, dikukus jadi bakpao :D

Nah, lengkap bukan?





Bahan:
300 gram terigu protein tinggi
1 sdm ragi instan
2 sdm gula pasir
2 sdm butter
sejimpit garam
1/2 sdt vanili
1 butir telur
125 ml air suam kuku

Cara membuat:
1. Larutkan ragi instan dan 1/2 sdm gula pasir ke dalam air suam kuku. Istirahatkan hingga berbuih (ragi aktif).
2. Siapkan di dalam wadah: terigu, sisa gula pasir, garam, vanili, telur. Aduk rata. Tambahkan larutan ragi. Uleni hingga setengah kalis.
3. Masukkan butter. Uleni hingga kalis elastis.
4. Bulatkan adonan. Lumuri permukaan adonan dengan minyak goreng tipis-tipis. Tutup adonan dengan serbet lembab. Istirahatkan hingga adonan mengembang dua kali lipat.
5. Kempeskan adonan. Bentuk sesuai selera. Istirahatkan kembali hingga mengembang dua kali lipat.
6. Adonan siap diolah.
7. Untuk pizza. Setelah adonan dipipihkan, tusuk-tusuk permukaan adonan dengan tusuk sate agar waktu dioven tidak menggembung. Olesi permukaannya dengan butter. Oven hingga setengah matang. Keluarkan. Beri topping. Masukkan oven lagi. Panggang hingga matang. Untuk topping saya kasih saos tomat pedas, tumis jamur plus sayur, oregano, dan sate kerang.
8. Untuk roti setelah matang dan dikeluarkan dari oven, segera olesi tips-tipis dengan campuran butter dan madu. Perbandingan 1:1.





Bagaimana, tertarik mencoba?