Tuesday, 22 September 2015

Mango Popsicle





Panas-panas gini paling cocok yang seger-seger. Kalo bosan ngemil buah, diolah saja buahnya. Ide yang paling simpel dan nggak ribet ya dibikin popsicle.Kali ini saya memanfaatkan stok buah yang ada saja. Kweni dan mangga. Harum kweni berpadu dengan mangga .... hhmmmm ... manis, wangi, yummy!







Bahan-bahan dan proses pembuatan popsicle versi saya mudah banget.

Bahan:
1 buah mangga gadung, ambil daging buahnya
1 buah kweni, ambil daging buahnya
8 sdm gula pasir
1 sdm susu kental manis putih
1 sdm madu
500 ml air matang

Cara membuat:
1. Siapkan blender. Masukkan semua bahan, proses hingga berbentuk jus.
2. Siapkan cetakan. Masukkan jus ke dalam cetakan.
3. Bekukan di dalam freezer.



Nggak pake lama kan? Warnanya yang cantik sepadan dengan rasa dan aromanya, lho! Dijamin ludes dalam sekejap ^_^


Sunday, 20 September 2015

Mie Goreng Simpel

Bikin mie goreng sendiri yuuk ...

Yup, salah satu antisipasi dan meminimalisasi bahan kimia masuk ke ginjal. Repot sedikit nggak masalah. Anggap saja investasi untuk kesehatan tubuh sendiri.

Pada postingan yang lalu, saya sudah menuliskan resep membuat mie. Kali ini saya coba mengolah mie tersebut. Sederhana saja. Mie goreng original ala I***mie.

Bahan:
1 piring mie
Minyak goreng/minyak wijen untuk menumis
Sawi, potong-potong
Bawang goreng

Bumbu:
5 siung bawang merah, haluskan
2 siung bawang putih, haluskan
Cabai merah, hilangkan bijinya lalu iris serong
1/4 sdt merica bubuk
1/4 sdt cabe giling (optional)
1 sdt saos tomat
1 sdt kecap manis
Gula
Garam

Cara membuat:
  1. Campur mie dengan kecap, aduk rata. Sisihkan.
  2. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum.
  3. Masukkan mie, saos tomat, irisan cabai merah. Aduk rata.
  4. Tambahkan sawi, merica bubuk, bubuk cabai,  gula, garam. Aduk rata. Jika tidak suka pedas, cabe giling tidak perlu ditambahkan.
  5. Tes rasa. Jika sudah oke, mie siap dihidangkan.
  6. Taburi  bawang goreng biar makin lezat.


  Yummmy ... yummy ... mie goreng simpel satu piring kurang ^_^


Si Merah Strawberry





Buah yang satu ini bikin ketagihan. Rasanya memang asem banget kalo dimakan langsung. Tapi tentu nggak ada yang mau nolak segudang manfaat yang dimilikinya.

Kandungan antosianin membuat buah strawberry berwarna merah segar. Antosianin berfungsi sebagai antioksidan. Itulah sebabnya, strawberry bisa diandalkan untuk menangkal serangan radikal bebas penyebab kanker dan penuaan dini.

Jika kita tidak ingin penuaan dini datang lebih cepat, coba deh bikin masker strawberry. Masker strawberry bisa melembabkan dan mencerahkan wajah, mengatasi jerawat, dan mengurangi lingkar hitam pada kelopak mata atau mata panda ^_^

Mau tau lebih lanjut tentang penuaan dini dan jurus ampuh pencegahannya? Coba deh baca buku saya Jurus Ampuh Melawan Penuaan Dini



Kadar gula dalam buah strawberry relatif rendah. Jadi aman dikonsumsi penderita diabetes. Nutrisi penting lain yang terdapat dalam buah strawberry antara lain vitamin A, vitamin C, vitamin E, kalsium, zat besi, sodium, dan potasium. Cukup lengkap bukan?




Mau rasa strawberry yang lebih lezat? Bisa banget. Bikin jus, sorbet, dodol, popsicles, pudding strawberry, keripik, cake, dan masih banyak lagi. Selamat berkreasi dan rasakan segudang manfaatnya!






Thursday, 10 September 2015

Mie Tanpa Pengenyal

Siapa yang nggak doyan mie? Rasanya hampir semua orang, semua generasi suka banget mie, ya? Sayang, keberadaan mie instan saat ini bikin paranoid. Ada anak SD kena kanker usus gara-gara rajin mengonsumsi mie instan. Duh, ngeri banget.

Mie instan bagi anak-anak saya sangatlah istimewa. Bisa-bisa sekali sebulan mereka baru boleh merasakan mie instan atau bahkan sama sekali tidak. Walhasil, pasti cepat habis begitu dihidangkan.Nah, akhirnya kepikiran bagaimana kalau bikin sendiri saja.

Sedikit ribet, ya. Diproses menggilingnya itu yang harus telaten biar mendapatkan hasil mie yang kenyal. Kadang anak-anak juga ikut nimbrung mainan gilingan mie. Maunya sih membantu, tapi malah bikin kerjaan nggak cepat kelar. Tak apalah, demi anak-anak. Agar mereka bisa mengunsumsi makanan yang halal dan thayyib yang semakin langka di zaman sekarang ini.

Setelah berulang kali bereksperimen, akhirnya menemukan komposisi yang lumayan bisa diandalkan. Boleh diadu kok sama mie instan ternama itu.

Bahan:
150 gram terigu protein tinggi, lebihkan untuk taburan
1 butir kuning telur
1 sdm tepung tapioka/kanji
1 sdm minyak goreng (minyak zaitun lebih oke lagi)
60 ml air (bisa lebih bisa kurang, tergantung kondisi tepung)
1 sdt garam

Cara membuat:
  1. Campur terigu, kanji, garam, dan minyak goreng. Masukkan telur, aduk hingga bergerindil.
  2. Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diuleni dengan tangan hingga adonan mudah dibentuk.
  3. Siapkan gilingan mie. Giling adonan mulai ukuran yang paling tebal. Setiap kali menggiling, taburi permukaan adonan dengan terigu. Lakukan penggilingan secara berulang kali untuk setiap ukuran ketebalan. Proses ini memerlukan sedikit kesabaran dan ketelatenan.
  4. Giling adonan sesuai ketebalan yang diinginkan. Jika adonan sudah membentuk lembaran elastis dan permukaannya mulus licin, adonan siap digiling bentuk mie. Setelah digiling, taburi lagi dengan terigu biar nggak lengket.





Yap, mie siap diolah. Rebus dulu ya sekitar 1-2 menit saja. Saat merebus, campur air rebusan dengan 1 sdm minyak goreng biar mie kinclong dan nggak lengket.Tiriskan dan silakan berkreasi.

Untuk konsumsi jangka panjang, mie bisa diawetkan dengan cara dijemur sampai kering. Setelah itu masukkan ke dalam wadah tertutup. Simpan di freezer ya karena mie ini tanpa bahan pengawet. Kapan saja kepengin mie tinggal cemplang cemplung ^_^




Donat Kentang Tanpa Telur

Yuhuiii... donat! Yup, anak-anak tak pernah bosan. Buat cemilan di rumah oke, dibuat bekal ke sekolah juga yummy.

Kali ini memenuhi request bocah yang lagi sakit. Sejak kemarin ngrengek minta donat. Berhubung si bungsu ini sensitif saluran pernapasannya, saya nggak sembarangan jajan. Makanya dibela-belain bikin di sela waktu merawatnya. Sudah beberapa hari ini bronkitisnya kambuh.

Saya jika bikin donat nggak suka ribet. Simpel saja. Nggak pake telur juga sah-sah saja. Cocok untuk yang alergi telur dan yang lagi pengiritan. Jangan khawatir, tekstur dan rasanya  tetap bisa diandalkan kok. Kalau mau yang lebih nendang, ganti saja margarinnya dengan butter. Pasti lebih wangi.

Yuk, mari ... ini dia resepnya.

Bahan:
3 buah kentang
250 gram terigu protein tinggi (saya pake Cakra), lebihkan untuk taburan
100 ml susu segar hangat kuku (bisa diganti susu bubuk yang dilarutkan air)
1/2 sdm ragi instan (saya pake Fermipan)
2 sdm gula pasir
1/4 sdt garam
3 sdm margarin
1/2 sdt vanili bubuk
Minyak goreng

Cara membuat:
  1. Kukus kentang. Haluskan dengan menggunakan garpu selagi hangat biar mudah  menghaluskannya.
  2. Larutkan ragi instan dan 1/2 sdm gula pasir bersama susu hangat. Pastikan suhu susu hangat-hangat kuku. Jika terlalu panas, ragi akan mati. Dijamin adonan tidak sukses mengembang. Biarkan hingga berbuih (sekitar 5 - 8 menit).
  3. Campur terigu, sisa gula, kentang yang sudah dihaluskan (pastikan kentang sudah dingin ketika dicampur dengan bahan lainnya), garam, vanili bubuk. Aduk rata dengan spatula.
  4. Tambahkan larutan ragi. Aduk sebentar dengan spatula hingga semua bahan tercampur rata.
  5. Siapkan meja kerja yang sudah ditaburi terigu. Pindah adonan ke atas meja kerja. Uleni adonan dengan gerakan tangan seperti orang mencuci. Jika adonan masih terlalu lengket, taburi adonan dengan terigu sedikit demi sedikit. Uleni hingga kalis (adonan tidak lagi menempel di tangan). 
  6. Tambahkan margarin. Uleni hingga kalis elastis (adonan jika dibentangkan tidak mudah robek dan membentuk semacam selaput tipis). Untuk mempercepat proses kalis elastis, tutup adonan dengan plastik. Lalu pukul-pukul dengan rolling pin. Dijamin lengan tidak terlalu pegal ^_^
  7. Bentuk adonan menjadi bulatan. Siapkan wadah yang telah diolesi minyak goreng. Masukkan adonan ke dalam wadah. Olesi permukaan adonan dengan minyak untuk menjaga kelembabannya. Tutup wadah dengan serbet lembab. Gunakan serbet bersih lalu basahi dengan sedikit air dan peras dengan kuat hingga dipastikan air pada serbet tidak ada yang menetes. 
  8. Istirahatkan adonan hingga mengembang (volume dua kali lipat). Untuk mempercepat proses proofing ini, taruh adonan yang telah ditutup tadi di dekat magic jar. 
  9. Kempeskan adonan dengan cara meninjunya. 
  10. Pindah adonan ke atas meja kerja yang telah ditaburi terigu. Taburi permukaan atas adonan dengan terigu, gilas dengan rolling pin dengan ketebalan sekitar 0.5 cm. Kalau nggak ada rolling pin bisa pake gelas atau botol ^_^
  11. Cetak adonan dengan cetakan donat.  Berhubung saya nggak punya cetakan donat, saya gunakan gelas untuk bentuk bulatnya. Lubang tengahnya dibolongin pake spuit. Alhasil dapat bentuk donat bulat seperti kelereng juga. Dan anak-anak justru suka berebut yang ini.
  12. Istirahatkan kembali donat yang sudah dicetak hingga mengembang (volume dua kali lipat). Agar permukaan donat tetap lembab (tidak kering), tutup kembali dengan serbet lembab. Hasilnya montok seperti di foto.






Hihiii ... abaikan bentuknya yang kurang rapih ya? Maklum deh, selagi bikin sambil menenangkan bocah yang bolak-balik rewel (**alibi mode on). 

Sekarang donat siap digoreng. Gunakan api sedang dan minyak yang banyak. Lebih baik lagi pake minyak padat agar hasil gorengan cantik. Saat donat baru dicemplungkan ke dalam minyak panas, putar-putar donat dengan menggunakan sumpit agar bentuknya bundar sempurna. Setelah satu sisi matang, balik donat dan goreng hingga matang (kuning kecoklatan). Angkat dan tiriskan.

Inilah penampakan donat buatan saya. Simpel topping, pake gula salju saja.







Tekstur donat ini nggak padat, tapi kopong seperti donat yang dijual di gerai-gerai itu. Kalau dipencet akan kembali ke bentuk semula. Asyik dehh, bikin lagi dan nambah lagi.





Dinikmati sore sambil minum teh atau teman minum kopi klop banget, lho! Sambil baca-baca buku RAHASIA FOTOGRAFI DENGAN ANDROID makin asyik banget. Tambahan referensi bagi yang hobi motret pake kamera hp atau tablet android.


Sebagai tester seberapa lama bertahannya, donat saya masukkan wadah tertutup. Saya taruh di ruangan saja. Dan keesokan harinya, yummy ... masih tetap empuk. Pengin tau sebenarnya bagaimana di hari ketiga, sayang sudah tak bersisa lagi.

Yang mau mencoba, dipersilakan. Ditunggu komentarnya.