Yuhuiii... donat! Yup, anak-anak tak pernah bosan. Buat cemilan di rumah oke, dibuat bekal ke sekolah juga yummy.
Kali ini memenuhi request bocah yang lagi sakit. Sejak kemarin ngrengek minta donat. Berhubung si bungsu ini sensitif saluran pernapasannya, saya nggak sembarangan jajan. Makanya dibela-belain bikin di sela waktu merawatnya. Sudah beberapa hari ini bronkitisnya kambuh.
Saya jika bikin donat nggak suka ribet. Simpel saja. Nggak pake telur juga sah-sah saja. Cocok untuk yang alergi telur dan yang lagi pengiritan. Jangan khawatir, tekstur dan rasanya tetap bisa diandalkan kok. Kalau mau yang lebih nendang, ganti saja margarinnya dengan butter. Pasti lebih wangi.
Yuk, mari ... ini dia resepnya.
Bahan:
3 buah kentang
250 gram terigu protein tinggi (saya pake Cakra), lebihkan untuk taburan
100 ml susu segar hangat kuku (bisa diganti susu bubuk yang dilarutkan air)
1/2 sdm ragi instan (saya pake Fermipan)
2 sdm gula pasir
1/4 sdt garam
3 sdm margarin
1/2 sdt vanili bubuk
Minyak goreng
Cara membuat:
- Kukus kentang. Haluskan dengan menggunakan garpu selagi hangat biar mudah menghaluskannya.
- Larutkan ragi instan dan 1/2 sdm gula pasir bersama susu hangat. Pastikan suhu susu hangat-hangat kuku. Jika terlalu panas, ragi akan mati. Dijamin adonan tidak sukses mengembang. Biarkan hingga berbuih (sekitar 5 - 8 menit).
- Campur terigu, sisa gula, kentang yang sudah dihaluskan (pastikan kentang sudah dingin ketika dicampur dengan bahan lainnya), garam, vanili bubuk. Aduk rata dengan spatula.
- Tambahkan larutan ragi. Aduk sebentar dengan spatula hingga semua bahan tercampur rata.
- Siapkan meja kerja yang sudah ditaburi terigu. Pindah adonan ke atas meja kerja. Uleni adonan dengan gerakan tangan seperti orang mencuci. Jika adonan masih terlalu lengket, taburi adonan dengan terigu sedikit demi sedikit. Uleni hingga kalis (adonan tidak lagi menempel di tangan).
- Tambahkan margarin. Uleni hingga kalis elastis (adonan jika dibentangkan tidak mudah robek dan membentuk semacam selaput tipis). Untuk mempercepat proses kalis elastis, tutup adonan dengan plastik. Lalu pukul-pukul dengan rolling pin. Dijamin lengan tidak terlalu pegal ^_^
- Bentuk adonan menjadi bulatan. Siapkan wadah yang telah diolesi minyak goreng. Masukkan adonan ke dalam wadah. Olesi permukaan adonan dengan minyak untuk menjaga kelembabannya. Tutup wadah dengan serbet lembab. Gunakan serbet bersih lalu basahi dengan sedikit air dan peras dengan kuat hingga dipastikan air pada serbet tidak ada yang menetes.
- Istirahatkan adonan hingga mengembang (volume dua kali lipat). Untuk mempercepat proses proofing ini, taruh adonan yang telah ditutup tadi di dekat magic jar.
- Kempeskan adonan dengan cara meninjunya.
- Pindah adonan ke atas meja kerja yang telah ditaburi terigu. Taburi permukaan atas adonan dengan terigu, gilas dengan rolling pin dengan ketebalan sekitar 0.5 cm. Kalau nggak ada rolling pin bisa pake gelas atau botol ^_^
- Cetak adonan dengan cetakan donat. Berhubung saya nggak punya cetakan donat, saya gunakan gelas untuk bentuk bulatnya. Lubang tengahnya dibolongin pake spuit. Alhasil dapat bentuk donat bulat seperti kelereng juga. Dan anak-anak justru suka berebut yang ini.
- Istirahatkan kembali donat yang sudah dicetak hingga mengembang (volume dua kali lipat). Agar permukaan donat tetap lembab (tidak kering), tutup kembali dengan serbet lembab. Hasilnya montok seperti di foto.
Hihiii ... abaikan bentuknya yang kurang rapih ya? Maklum deh, selagi bikin sambil menenangkan bocah yang bolak-balik rewel (**alibi mode on).
Sekarang donat siap digoreng. Gunakan api sedang dan minyak yang banyak. Lebih baik lagi pake minyak padat agar hasil gorengan cantik. Saat donat baru dicemplungkan ke dalam minyak panas, putar-putar donat dengan menggunakan sumpit agar bentuknya bundar sempurna. Setelah satu sisi matang, balik donat dan goreng hingga matang (kuning kecoklatan). Angkat dan tiriskan.
Inilah penampakan donat buatan saya. Simpel topping, pake gula salju saja.
Tekstur donat ini nggak padat, tapi kopong seperti donat yang dijual di gerai-gerai itu. Kalau dipencet akan kembali ke bentuk semula. Asyik dehh, bikin lagi dan nambah lagi.
Dinikmati sore sambil minum teh atau teman minum kopi klop banget, lho! Sambil baca-baca buku
RAHASIA FOTOGRAFI DENGAN ANDROID makin asyik banget. Tambahan referensi bagi yang hobi motret pake kamera hp atau tablet android.
Sebagai tester seberapa lama bertahannya, donat saya masukkan wadah tertutup. Saya taruh di ruangan saja. Dan keesokan harinya, yummy ... masih tetap empuk. Pengin tau sebenarnya bagaimana di hari ketiga, sayang sudah tak bersisa lagi.
Yang mau mencoba, dipersilakan. Ditunggu komentarnya.